JURNAL REPLEKSI MINGGU KE 2
Ichwan Abdilah
(CGP Angkatan 5 Kab. Trenggalek)
MODEL : Description, Examination and Articulation of Learning
(DEAL)
1. Description
Minggu 22 mei 2022 merupakan suatu
hari yang merubah pola piker saya tentang arti sebuah Pendidikan sebenarnya, dimana pada hari tersebut semua CGP (calaon
Guru Penggerak) angkatan 5 kabupaten Trenggalek mengikuti lokakarya perdana di
hotel Hayam Muruk, yang sebelumya mengikuti tahab demi tahab untuk proses
seleksi yang diawali dengan mengisi esai, selanjutnya menggunggah RPP dan tes
wawancara, selanjutnya menunggu hasil pengumuman.
Perasaan bahagia yang luar biasa
saya di pertemukan dengan orang-orang hebat untuk mengemban amanah dalam dunia Pendidikan
ini.
Dalam lokakarya tersebut kita di
pertemukan langsung dengan PP (pengajar Guru Praktek ) selanjutnya dikumpulkan
dalam satu ruang menerima materi dan tugas dari PP, dalam pemaparan materi di
jelaskan tentang Guru penggerak, kemudian di beri tugas berupa lembar kerja 1. Lembar
Kerja Kesepakatan Peran CGP dan Kepala Sekolah 2. Lembar Kerja Pengecekan Mandiri Kompetensi 3. Lembar Evaluasi Diri Guru Penggerak 4. Lembar
Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri 5 Evaluasi Lokakarya Orientasi
23 Mei 2022 vicon perdana dengan falisitator
bpk Surono, materi yang di bahan tentang arti “menuntun” dalam filosofi kihajar Dewantara, dengan pemaparan
secara menarik dan diskusi virtual sehingga kegiatan tersebut sangat mengasikan.
24 Mei 2022 vicon yang kedua Ruang kolaborasi pembahasan materi
tentang diskusi kelompok tentang konteks sosio-kultural di daerah yang sejalan dengan
pemikiran Kihajar Dewantara, dimana masing-masing kelompok
menyajikan materinya dalam kelompok saya, membawakan materi tentang kegiatan MADIN
(Madrasah Diniyah) dan Krawitan dalam kontek kultur budaya social yang sejalan
dengan pemikiran KHD. Selanjutnya belajar secara mandiri dan kirim tugas sesuai jadwal yang
sudah di tentukan di LMS
31 Mei 2022 vicom dengan Instruktur
ibu Harini Tunjungsari, beliau membawakan materi tentang elaborasi tentang pemahaman konsep KHD dalam
materi dan diskusi berlangsung selama 60 menit belia menjelaskan tentang konsep
pemikiran KHD dan implementasinya dalam lapangan dan dia juga membahas permasalahan
anak didik dari segi skologi anak.
Catatan penting dalam kegiatan ini adalah tenatang tabularasa dan menghamba pada
anak.
1. Tabularasa
di jelaskan Masing- masing anak sudah mempunyai coretan buram sesuai kodratnya.
Guru dalam pendidikannya hanya pada bagian yakni menebalkan yang samar
tersebut.
2. Menghamba
pada anak dalam arti guru membimbing, memberi dukungan, mendampingi kepada anak sampai tujuan yang ia raih sesuai
dengan kodrat alam dan kodrat zaman dalam kontek Inggarso sungtulodo Ing madya
Magun karsa Tutwuri Handayani
2. Examination
Dengan pembelajaran selama 2 minggu
ini saya semakin terbuka bawasanya Konsep
yang saya pahami selama ini masih jauh dari harapan dari seorang pendidik,
selama ini saya mengajar hanya sebatas memenuhi kewajiban belum sebagai
pengajar yang sesungguhnya di mana banyak hak-hak anak yang belum saya penuhi.
Tekadang saya harus menuntut anak didik saya harus cakap dalam memahami materi
yang saya ajarkan. Padahal pemikiran saya dan peserta didik saya tidak sejalan.
Banyak hal yang harus saya pahami tentang karakter peserta didik saya terutama
dari segi kultur budaya dan latar belakang keluarganya. Yang paling terpenting sebagai
pendidik saya harus paham sesi scologi anak dalam pembelajaran.
Konsep yang di ajarkan KHD tentang menuntun dan menghamba
pada anak ini merupakan konsep pemikiran yang luarbiasa. Menuntun dalam konsep KHD menuntun segala
kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik sebatas menuntun tumbuh atau
hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat
memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Para pendidik di ibaratkan seperti seorang petani atau
tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari
tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda
jenis tanaman beda perlakuanya. Artinya kita seorang pendidik harus bisa melayani
segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda
Sedangkan Menghamba pada anak Pendidikan menekankan
pada minat, kebutuhan dan kemampuan individu anak . peran pendidik melayani apa
yang di butuhkan oleh anak dan menggali potensi anak sehingga anak akan cakap ,
creative, inovatif dan rasa percaya diri dan dapat beradaptasi dengan perubahan
zaman.
3. Articulation of Learning
Hal yang saya pelajari dari kegiatan minggu ini :
· Tujuan dari
pembelajaran konsep KHD adalah kemerdekaan anak dalam pembelajaran Pendidik
harus memberikan hak-hak yang baik kepada siswa.
·
Perubahan
konsep dalam mengajar, harus perpusat pada siswa dan inovasi dalam pembelajaran
· Melayani
sepenuh hati kepada anak dalam Pendidikan karena konsep melayani merupakan
investasi bagi saya sebagai pendidik
· Harus disiplin dan memanfatkan waktu
sebaik-bainya, dan merencanakan sesuatu dengan baik untuk mendapatkan hasil
maksimal.
· Peran seorang
guru sangat central dalam pembelajaran di sekolah dan perlunya belajar dan
peningkatan kopetensi.
0 comments:
Posting Komentar